Rabu, 22 Januari 2014

Rangkuman Mata Kuliah Genetika Tanaman Semester 1



SEL TUMBUHAN DAN FUNGSI ORGANEL SEL

No
Organel Sel
Fungsi
1
Dinding Sel
Memberi bentuk sel, melindungi bagian dalam sel
2
Kloroplas
Tempat berlangsungnya proses fotosintesis
3
Nukleolus
Menyintesis berbagai macam molekul RNA yang digunakan dalam perakitan Ribosom
4
Badan Golgi
Memproses dan mendistribusikan materi Lisosom, Eksresi sel
5
Membran Sel
Mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel, Melindungi isi sel
6
Ribosom
Tempat berlangsungnya sintesis Protein
7
Mitokondria
Mengubah energi kimia untuk metabolisme sel
8
Sitoplasma
Tempat terjadinya proses metabolisme dalam sel / reaksi-reaksi kimia
9
Lisosom
Mencerna, membongkar dan membuang limbah (pencernaan Intrasel)
10
Nukleus
Mengendalikan/ mengatur seluruh kegiatan yang terjadi di dalam sel
11
Vakuola
Tempat penyimpanan air, senyawa organik, dan pigmen Antosianin
12
REH
Mengangkut protein yang disusun pada REK bersama Badan Golgi
13
REK
Sintesis Protein
14
Mikrotubulus
Membentuk silia, Sentriol, dan benang-benang Spindel
15
Mikrofilamen
Pergerakan sel sewaktu pembelahan sitoplasma
16
Peroksisom
Penghasil enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadi H2O+O2, Mengubah lemak menjadi karbohidrat


           

SEL DAN KROMOSOM
SEL
Ø  Sel merupakan  unit hereditas, yang merupakan kesatuan terkecil yang berperan dalam pewarisan sifat-sifat menurun dalam makhluk hidup
Ø  Setiap sel memiliki nukleus yang mengandung kromosom
Ø  Setiap sel organisme eukariotik memiliki substansi genetika berupa kromosom yang mengandung gen
Ø  Gen mengandung asam nukleat berupa DNA dan RNA
KROMOSOM
Ø  Kromosom berasal dari kata chroma = warna, dan soma = badan
Ø  Kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok yang mudah menyerap zat warna
Ø  Setiap makhluk hidup memiliki jumlah kromosom tertentu
Ø  Kromosom terdapat di dalam inti sel (nukleus)
Ø  Kromosom selalu berpasangan yang disebut Kromosom Homolog
Ø  Zat penyusun kromosom yaitu kromatin
Ø  Genom merupakan 1 perangkat kromosom haploid dari 1 spesies
Ø  Kromosom tersusun atas DNA dan Protein
Ø  Kromosom tampak  jelas pada saat sel sedang membelah karena mengalami pemadatan dan penggandaan
Ø  Saat sel akan membelah maka Kromatin bersatu membentuk kromosom
Ø  Panjang kromosom berkisar antara 0,2-50, diameternya antara 0,2-20
Ø  Spesies dengan jumlah kromosom sedikit memiliki ukuran kromosom yang lebih besar daripada spesies dengan jumlah kromosom yang lebih banyak
Ø  Bagian-bagian penyusun kromosom, yaitu Kromatid, Kromomer, Sentromer atau Kinektor, Satelit, dan telomer
Ø  Berdasarkan jumlah sentromer, kromosom dibedakan menjadi kromosom monosentris, kromosom disentris, kromosom polisentris.
Ø  Berdasarkan letak sentromer terhadap lengan kromatin, kromosom terbagi atas kromosom metasentrik, kromosom submetasentrik, kromosom akrosentrik, kromosom telosentrik

GEN

Ø  Gen merupakan faktor keturunan yang terdapat dalam kromosom, yaitu didalam Kromomer atau Nukleosom dari Kromomer  ( W. Johanssen, 1909)
Ø  Gen merupakan materi yang kompak dan  mengandung satuan informasi genetik yang mengatur sifat-sifat menurun, memenuhi lokus suatu kromosom
Ø  Gen  mengatur berbagai macam karakter fisik maupun Psikis
Ø  Gen terletak di dalam kromosom yang di sebut Lokus
Ø  Gen yang berperan dalam pengaturan dan penentuan sifat diberi simbol huruf.
Ø  Gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf kapital.
Ø  Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan huruf kecil.
Ø  Genotipe adalah susunan gen yang tidak tampak dari tubuh
Ø  Genotipe merupakan susunan gen yang mentukan sifat suatu individu
Ø  Fenotipe adalah sifat yang terlihat dari luar tubuh
Ø  Alel merupakan pasangan yang terletak pada posisi yang sama pada kromosom
Ø  Sifat-sifat gen
1.      Gen memiliki zarah tersendiri dalam kromosom
2.      Gen mengandung informasi genetik
3.      Gen dapat menduplikasi diri (membelah)
4.      Mempunyai tugas khusus sesuai fungsinya
5.      Kerjanya ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogennya
Ø  Fungsi gen
1.      Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu
2.      Menyampaikan informasi genetika kepada generasi berikutnya
3.      Sebagai penentu sifat yang diturunkan





DNA DAN RNA

DNA
Ø  DNA (deoxyribonucleic acid)
Ø  DNA merupakan tempan penyimpanan infomasi genetik
Ø  DNA mengandung 10 basa
Ø  Jarak antara basa satu dengan basa yang lain adalah 3,4 À (1À=0,0001 mikron), lebar molekul double helix tetap, yaitu 20 À
Model DNA
·         Polimer nukleotida ini tersusun rangkap dan berulang-ulang membentuk struktur DNA yang double helix
·         1 Nukleotida = 1 Monumer








 



·         Setiap nukleotida dari DNA terdiri dari
1.      Fosfat = Molekul penyusunnya berupa PO4
2.      Gula Ribosa = Molekul penyusunannya Gula adalah Pentosa yaitu Deoksiribosa
3.      Basa Nitrogen , terbagi atas 2 yaitu
a.       Purin terdiri atas Guanin dan Adenin
b.      Pirimidin terdiri atas Sitosin dan Timin






RNA
Ø  RNA (ribonucleic acid)
Ø  RNA merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik
Ø  RNA berfungsi sebagai enzim yang mampu mengkatalisis formasi RNA nya sendiri atau molekul RNA lain
Ø  RNA terdapat didalam Kromosom
Ø  RNA memiliki rantai lebih pendek daripada DNA
Ø  RNA terdiri dari rantai tunggal (Polinukleotida)
Ø  Setiap nukleotida dari RNA terdiri dari
1.      Fosfat
2.      Gula Ribosa = Tersusun atas Ribosa
3.      Basa Nitrogen , terbagi atas 2 yaitu
a.       Purin terdiri atas Guanin dan Adenin
b.      Pirimidin terdiri atas Sitosin dan Urasil
Ø  RNA memiliki 3 tipe
1.      RNAd berfungsi membawa pesan / kodon dari Kromosom ke Ribosom
2.      RNAr berfungsi mensintesis protein dengan menggunakan bahan asam amino
3.      RNAt berfungsi mengikat asam amino yang terdapat di dalam sitoplasma
Ø  Berikut perbedaan DNA dan RNA
Pembeda
DNA
RNA
Letak
Di dalam Nukleus dan Plastida
Di dalam Nukleus, sitoplasma, matrik, mitokondria, plastida, dan ribosom
Bentuk rantai
Double Helix
Tunggal, ganda tidak berpilin
Kadar
Tetap
Tidak tetap
Fungsi
Pengendali faktor keturunan dan sintesis protein
Berperan dalam aktivitas sintesis protein RNA
Basa Nitrogen
Purin (Adenin dan Guanin) Pirimidin (Timin dan Sitosin)
Purin (Adenin dan Guanin) Pirimidin (Urasil dan Sitosin)
Gula
Deoksiribosa
Ribosa

SINTESIS PROTEIN

Ø  Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan adanya molekul RNA dan DNA
Ø  Sintesis protein merupakan suatu proses yang kompleks
Ø  Sintesis protein dapat menerjemahkan kode-kode RNA menjadi Polipeptida
Ø  Sintesis protein membutuhkan bahan dasar berupa asam amino dan berlangsung di dalam inti sel dan ribosom
Ø  Sintesis protein terdiri atas 2 tahap yaitu Transkripsi dan Translasi
Ø  Transkripsi terjadi di dalam Nukleus atau inti sel
*      Transkripsi merupakan proses sintesis RNA dari salah satu rantai DNA
*      Rantai yang dicetat disebut rantai antisens
*      Rantai double helix DNA dibuka dengan enzim RNA Polimerase
*      Setelah double helix membuka, RNAd akan dibentuk sepanjang salah satu pita DNA
*      Basa RNAd komplementer dengan basa DNA
*      Setelah RNAd menerima pesan genetik secara lengkap, RNAd akan meninggalkan Nukleus dan menuju ke ribosom sitoplasma
*      Sementara itu RNAt mulai mengikap asam amino yang telah berenergi dengan ATP
*      Pengikatan ini memerlukan bantuan enzim amino hasil sintesa
*      Selanjutnya RNAt menuju ke ribosom

Ø  Translasi terjadi di Ribosom
*    Translasi merupakan proses interprestasi suatu kode genetika menjadi protein yang sesuai
*    Setelah sampai di ribosom, 3 basa RNAt akan berpasangan dengan 3basa dari RNAd
*    RNAr akan melengkapi penerjemah pesan yang dibawa oleh RNAd
*   RNAt yang datang pertama kali akan segera lepas dari RNAd dan bebas kembali ke sitoplasama





REPLIKASI DNA

Ø  Replikasi DNA terbagi atas 4
1.      Rantai asli DNA
2.      Helicase
ü  Dalam bentuk protein
ü  bertugas untuk membuka DNA
3.      Free Nukleotida / Nukleotida bebas
ü  Bertugas untuk membuka DNA baru
4.      DNA Polimerase
ü  Dalam bentuk Protein
ü  Bertugas membangun rantai DNA dan memperbaiki rantai DNA yang rusak

Ø  Teori replikasi DNA ada 3
1.      Teori Konservatif
§  DNA mengganda begitu saj, contohnya 2 menjadi 4,  4 menjadi 6, dsb
2.      Teori Semi Konservatif
§  Berpisah secara Vertikal
§  Kedua pita Nukleotida yang tidak berpasangan
3.      Teori Dispervatif
§  Berpisah secara Horizontal
§  Terputusnya pasangan pita lama menjadi beberapa bagian
§  Terjadi penggandaan






PEMBELAHAN SEL

1.      Pembelahan Mitosis
Ø  Terjadi pada semua sel, kecuali sel-sel yang akan menjadi sel kelamin
Ø  Terjadi pada sel induk
Ø  Pada pembelahan mitosis, bahan di dalam inti sel akan membelah dan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing sifat genetikanya sama dengan sel induk
Ø  Pembelahan mitosis tergolong atas 5 fase, yaitu :
1.      Interfase, ciri-cirinya
·         DNA mulai bersiap-siap mengadakan replikasi
·         Terdiri dari fase gap-1 (G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2 (G2)

2.      Profase, ciri-cirinya
·         DNA mulai menjadi kromosom
·         Terjadi pemendekan dan penebalan Kromosom
·         Kromosom terdiri dari 2 kromatid yang masing-masing terikat pada sentromer
·         Nukleolus hilang
·         Membran nukleus hancur
·         Kromoom terlihat bebas di dalam kromosom

3.      Metafase, ciri-cirinya
·         Kromosom bergerak ke bidang equator dan terikat pada benang spindel melalui Sentomer

4.      Anafase, ciri-cirinya
·         Masing-masing sentromer membelah bersamaan
·         Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan karena adanya kontraksi benang spindel
·         Menghasilkan salinan kromosom yang berpasangan


5.      Telofase, ciri-cirinya
·         Membran inti mulai terbentuk
·         Nukleus mulai muncul kembali
·         Terbentuknya benang-benang Kromatin
·         Di akhir fase terjadi pembelahan Sitoplasma atau Sitokinesis

2.      Pembelahan Meiosis
Ø  Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi yang menghasilkan gamet.
Ø  Terjadi di Sel kelamin.
Ø  Menghasilkan 4 sel anakan (haploid)
Ø  Kromosom homolog berpasangan (sinapsis)
Ø  Kromosom sel baru dapat berbeda (pindah silang)
Ø  Pembelahan meiosis terjadi dalam dua tingkaan, yaitu Meiosis I dan Meiosis II
1.      Meiosis I  ► Proses pembelahan reduksi sejati atau  jumlah kromosom menjadi
      Setengah jumlah semula. Meiosis I terdiri atas
a.       Interfase
b.      Profase I
c.       Metafase I
d.      Anafase I
e.       Telofase I
f.       Sitokinesis I
2.      Meiosis II Pembelahan duplikasi (mitosis)
a.       Profase II
b.      Metafase II
c.       Anafase II
d.      Telofase II
e.       Sitokinesis II



PRINSIP HEREDITAS DALAM MEKANISME
PEWARISAN SIFAT

Ø  Pola hereditas pertama kali dikemukakan oleh Mendel
Ø  Mendel menggunakan Kacang Ercis sebagai bahan percobaanya, karena
1.      Daur hidupnya pendek
2.      Menggunakan penyerbukan sendiri
3.      Mudah dipelihara
4.      Mudah disilangkan
5.      Memiliki beberapa varietas dengan sifat beda yang kontras
6.      Jumlah keturunannya banyak
Ø  Hukum Mendel terdiri atas 2
1.      Hukum Mendel I
Berbunyi “Pada waktu pembelahan gamet terjadi segregasi atau pemisahan alel-alel secara bebas dari diploid menjadi haploid”
2.      Hukum Mendel II
Berbunyi “Selama pembentukan gamet, masing-masing pasangan alel dalam satu lokus berpadu secara bebas dengan alel-alel dari lokus lainnya dan segregasi alel-alel pada satu lokus tidak dipengaruhi oleh segregasi dari lokus yang lain”
Ø  Persilangan Resiprok yaitu persilangan antara dua individu yang berbeda genotipe atau fenotipe.
Ø  Gamet merupakan sel reproduksi jantan/betina yang telah masak.
Ø  Zigot merupakan sel hasil peleburan 2 gamet
Ø  Galur murni yaitu suatu populasi yang terdiri dari individu2 homozigot karena adanya silang dalam atau inbreeding
Ø  P = Parental (Induk)
Ø  G = Gamet (Sel kelamin)
Ø  F1 = Filial 1 (Keturunan pertama)
Ø  F2 = Filial 2 (Keturunan kedua)
Ø  RG = Rasio Genotipe
Ø  RF = Rasio Fenotipe
Pesilangan Monohibrid
Ø  Persilangan Monohibrid adalah persilangan yang mempunyai satu tanda sifat beda
Contohnya :
      Persilangan antara kacang ercisberbiji bulat (BB) dengan kacang ercis berbiji keriput (bb)
Penyelesaian :
P          = BB >< bb
G         =  B        b
F1         =       Bb (Biji Bulat)
P2        = Bb >< Bb
G          =  B        b
                       B        b     
F2        =
Gamet
B
b
B
BB (bulat)
Bb (bulat)
B
Bb (bulat)
bb (keriput)

Ratio Genotipe F2      = BB : Bb : bb
                                          = 1 : 2 : 1
Ratio Fenotipe F2       = biji bulat : biji keriput
                                          = 3 : 1
Persentase biji bulat    = ¾ x 100 %
                                          = 75 %
Persentase biji keriput = ¼ x 100%
                                          = 25%







Persilangan Dihibrid
Ø  Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang menghasilkan dua karekter yang berbeda
Contohnya :
      Persilangan Kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BK) dan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau (bk)
Penyelesaian :       
      P1        = BBKK >< bbkk
      G         =    BK                        bk 
      F1        =          BbKk (100% Bulat Kuning)
     
      P2        = BbKk >< BbKk
      G         = BK, Bk, bK, bk
                      BK, Bk, bK, bk
      F2        =
Gamet
BK
Bk
bK
bk
BK
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
Bk
BBKk
BBkk
BbKk
Bbkk
Bk
BbKK
BbKk
bbKK
bbKk
Bk
BbKk
BbKk
bbKk
bbkk

      Ratio Genotipe F2                  = B-K- : B-kk : bbK- : bbkk
                                                      = 9 : 3 : 3 : 1
Ratio Fenotipe F2                   = biji bulat kuning : biji bulat hijau : biji keriput kuning
   : biji keriput hijau
= 9 : 3 : 3 : 1
            Persentase biji bulat kuning    = 9/16 x 100% = 56,25%
            Persentase biji bulat hijau        = 3/16 x 100% = 18,75%
            Persentase biji keriput kuning = 3/16 x 100% = 18,75%
Persentase biji keriput hijau    = 1/16 x 100% = 6,25%

TESTCROSS

Ø  Testcross bertujuan untuk mengetest sifat genetis suatu karakter dan untuk mengetahui apakah suatu individu heterozigot atau homozigot
Ø  Uji silang/test cross: persilangan antara suatu genotipe dengan homozigot resesif
Ø  Testcross dapat dilakukan dengan individu yang bukan P (tetua) selama diketahui genotipenya homozigot resesif
Misalnya : 75% tinggi       ><       tt


BACKCROSS

Ø  Menyilangkan individu hasil hibrid (F1) dengan salah satu P (tetua)
Ø  Hasil penyilangan tergantung pada macam gamet hasil hybrid










PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL

Ø  Beberapa peneliti menemukan perbandingan fenotipe yang tidak sesuai dengan hukum mendel yang disebut penyimpangan semu hukum mendel
Ø  Macam-macam penyimpangan semu hukum mendel yaitu Interaksi gen, Kriptomeri, Epistasis-Hipostasis, Polimeri, Gen-gen komplementer, Gen dominan rangkap, Inhibiting gen
Ø  Interaksi gen memiliki perbandingan fenotipe = 9 : 3 : 3 : 1
Ø  Kriptomeri memiliki perbandingan fenotipe = 9 : 3 : 4
Ø  Epistasis-Hipostasis memiliki perbandingan fenotipe = 12 : 3 : 1
Ø  Polimeri memiliki perbandingan fenotipe = 15 : 1
Ø  Gen-gen komplementer memiliki perbandingan fenotipe = 9 : 7
Ø  Gen dominan rangkap memiliki perbandingan fenotipe = 9 : 6 : 1
Ø  Inhibiting gen memiliki perbandingan fenotipe = 13 : 3



TAUTAN GEN

Ø  Jumlah gen yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup lebih banyak dibandingkan jumlah kromosom, hal ini menyebabkan terdapatnya lebih dari satu gen dalam satu kromosom
Ø  Tautan gen merupakan peristiwa terdapatnya lebih dari satu gen dalam satu kromosom yang mengendalikan sifat yang berbeda
Ø  Gen tautan kelamin adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang ditimbulkan gen pada kromosom ini bersama dengan jenis kelamin
Ø  Gen tertaut kelamin tidak sempurna adalah gen-gen yang terletak pada bagian yang homolog, contoh gen tertaut X
Ø  Gen tertaut kelamin sempurna adalah gen-gen yang terletak pada bagian yang tidak homolog, contoh gen tertaut Y




PINDAH SILANG (CROSSING OVER)

Ø  Gen-gen yang mengalami tautan tidak selalu bersama-sama pada saat pembentukan gamet
Ø  Pindah silang adalah peristiwa pertukaran gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen kromatid homolognya
Ø  Tempat persilangan kromatid disebut Kiasma
Ø  Kromatid yang saling bersilangan melekat dan terputus di bagian kiasma
Ø  Pindah silang tunggal merupakan pindah silang yang terjadi pada suatu tempat
Ø  Pindah silang ganda adalah pindah silang yang terjadi di dua tempat



PENENTUAN JENIS KELAMIN (DETERMINASI SEKS)

Ø  Faktor lingkungan, ditentukan oleh keadaan fisiologis
Ø  Faktor genetis, ditentukan oleh komposisi dari kromosom


GEN LETAL

Ø  Gen letal merupakan gen yang apabila ada dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian individu
Ø  Gen dominan letal merupakan gen dominan yang bila dalam keadaan homozigot akan menyebabkan individu mati
Ø  Gen resesif letal merupakan gen resesif yang bila dalam keadaan homozigot akan menyebabkan kematian individu, misalnya Jagung berdaun putih



TANAMAN TRANSGENIK

Ø  Berasal dari kata Trans = Pindah dan Genik / Gen = pembawa sifat

Ø  Transgenik adalah memindahkan gen dari suatu makhluk hidup kemakhluk hidup lainnya baik dari satu tanaman ke tanaman lainnya.

Ø  Agrobacterium tumefeciens adalah bakteri yang digunakan sebagai perantara dalam penyisipan tanaman

Ø  Tujuan tanaman transgenik adalah

1.      Menghambat pelunakan buah

2.      Tahan terhadap tanaman insektisida, herbisida, virus

3.      Meningkatkan nilai gizi tanaman

4.      Meningkatkan kehidupan tanaman pada lahan yang ektrem





REKAYASA GENETIKA PADA TANAMAN



Ø  Tujuan rekayasa genetika

1.      Menghambat pematangan dan pelunakan buah. Contoh : Tomat

2.      Tahan terhadap serangan insektisida. Contoh : Tomat, Kentang, Jagung

3.      Tahan terhadap serangan ulat. Contoh : Kapas

4.      Tahan terhadap Insekta dan Virus. Contoh : Kentang

5.      Tahan terhadap Virus. Contoh : Squash dan Pepayah : Kedelai, Canola, Kapas, Jagung

6.      Tahan terhadap insekta dan herbisida. Contoh : Jagung, Padi, Kapas, dan Canola

7.      Toleran terhadap herbisida. Contoh : Kedelai, Canola, Kapas, dan Jagung

8.      Perbaikan komposisi nilai gizi. Contoh : Canola, Padi, Kedelai





Ø  Keunggulan tanaman rekayasa genetika

1.      Menghasilkan jenis tanaman baru yang tahan terhadap kondisi pertumbuhan yang keras

2.      Toleran terhadap herbisida

3.      Mengurangi resiko gagal panen

4.      Menghemat pemanfaatan lahan pertanian

5.      Tahan terhadap penyakit dan hama spesifik

6.      Meningkatkan nilai gizi





LIPOSOM

Ø  Berasal dari kata ‘Lipos’ = lemak  dan ‘Soma’ = tubuh
Ø  Liposom adalah gelembung kecil (vesikel), terbuat dari bahan yang sama sebagai membran sel
Ø  Liposom dapat diisi dengan obat-obatan, dan digunakan untuk memberikan obat untuk kanker dan penyakit lainnya
Ø  Liposom dapat terdiri dari fosfolipid alami yang diturunkan dengan rantai campuran lipid (seperti telur phosphatidylethanolamine), atau komponen surfaktan murni seperti DOPE (dioleoylphosphatidylethanolamine)
Ø  Membran biasanya terbuat dari fosfolipid, yang merupakan molekul yang memiliki kelompok kepala dan kelompok ekor. Kepala tertarik pada air, dan ekor yang terbuat dari rantai hidrokarbon yang panjang yang ditolak oleh air
Ø  Ketika fosfolipid membran terganggu, mereka bisa berkumpul kembali diri menjadi bola kecil, lebih kecil dari sel normal, baik sebagai bilayers atau monolayers
Ø  Struktur bilayer adalah Liposom
Ø  Struktur monolayer disebut Misel


LISOSOM

Ø  Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh
Ø  Lisosom merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul
Ø  Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih
Ø  Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein
Ø  Enzim itu dinamakan lisozim
Ø  Proses pembentukan lisosom ada dua macam, pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi
Ø  Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma.